Minggu, 02 Februari 2014

Tips Agar Kita Terhindar Dari Narkoba

BERPIKIR SECARA KREATIF


  • Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dilengkapi akal dan pikiran. Akal adalah alat berpikir atau daya pikir untuk mengerti mengenai sesuatu termasuk pikiran, ingatan. Akal dapat pula dinyatakan sebagai upaya, ikhtiar atau jalan untuk melakukan sesuatu (kamus umum bahasa indonesia). Pikiran adalah proses akal untuk mengingat, berangan-angan seperti ahli falsafat. Namun pikiran juga dapat diartikan sebagai kecerdasan berargumentasi, berpikir, mengingat dan menguasai kesadaran untuk bertindak dan sebagainya. Tanpa akal manusia tidak bisa membuat / menciptakan suatu karya. Hanya akal dan pikiran yang dapat membuat manusia berkembang menuju kehidupan yang lebih baik melalui keberadaan budaya manusia. Salah satu budaya manusia adalah berpikir kreatif, yaitu memiliki daya cipta atau kemampuan menciptakan sesuatu yang berguna. Menurut Henry Ford, berpikir adalah suatu pekerjaan paling berat karena itu tidak banyak orang yang mau berpikir. Orang yang selalu berpikir dapat diartikan mampu berbicara dengan dirinya sendiri (batin), menganalisa, mempertimbangkan dan terdorong mencari hubungan sebab dan akibat pada sesuatu yang terjadi disekitarnya (kaum cendikiawan/intelektual)
  • Sebenarnya berlatih berpikir kreatif sama seperti melatih diri dalam melakukan tindakan atau perbuatan misalnya berlatih berbuat baik maka akan terbiasa semakin baik. Berlatih percaya diri maka terbiasa yakin dengan dirinya sendiri. Berpikir kreatif merupakan salah satu unsur penting dalam mencapai kesuksesan namun pada zaman modern seperti sekarang ini “kita” berada dalam kebiasaan cara pikir / mental yang mempermudah mewujudkan kemauan dengan segera. Bayangkan bertahun-tahun lalu orang harus berkreatifitas agar dapat hidup misalnya dengan bercocok tanam untuk kebutuhan makan, mencari kayu bakar untuk memasak, membuat rumah untuk tempat berteduh dsb. Semestinya kalau kita kreatif maka bercocok tanam mendorong untuk membuat alat yang lebih sesuai sehingga tenaga manusia dapat dialihkan untuk yang lebih produktif. Sekarang ini “kita” cenderung menggunakan / menerima sesuatu secara pasif tanpa mau menggali potensi diri sebagai kreatifitas untuk menemukan dan mengembangkan hal-hal yang baru.
  • Perlu diperhatikan bahwa berpikir kreatif / imajinatif bukanlah bakat khusus yang hanya dimiliki beberapa orang saja karena sejak dilahirkan manusia sudah diberi kemampuan bakat berimajinasi tetapi tidak diolah menjadi kebiasaan sehari-hari. Untuk memulai kebiasaan kreatif harus dimiliki rasa antusias/bergairah, bersemangat, rasa ingin tahu, memberi perhatian / kepedulian pada diri sendiri. 

MENGATASI GEJOLAK EMOSI


  • Gejolak emosi itu dapat saja terjadi bila keinginan seseorang terpenuhi keinginannya atau sebaliknya. Apabila seseorang terpenuhi keinginannya maka hal tersebut dapat saja menjadi pemicu gejolak emosi yang berlebihan, seperti seseorang yang selalu dapat memenuhi segala keinginannya, hal ini dapat juga menjadi pemicu gejolak emosi yang berlebihan. Seperti kurangnya perngertian dari orang tua dan tidak dapat memenuhi keinginan atau harapan orang tua.
  • Gejolak emosi itu dapat kita atasi dengan cara kita mengenal diri kita sendiri, sampai dimana batas kemampuan dan kekurangan yang kita miliki, jangan selalu mengikuti keinginan-keinginan yang tidak jelas tujuannya dan pada akhirnya dapat merugikan diri kita sendiri. Kita harus bisa membedakan hal-hal tsb diatas dengan selalu berfikir secara positif. Karena hal ini sangat membantu dalam cara berfikir kita dalam menahan gejolak emosi dan penemuan jati diri kita yang sebenarnya. 
MENGATASI KEBOSANAN


  • Kebosanan merupakan suatu hal yang cukup menyebalkan. Biasanya ditimbulkan karena kejenuhan dalam menjalankan rutinitas sehari-hari yang monoton.
  • Lain hal jika kita sebagai mantan pengguna napza (ex junkies). Biasanya kita jadi cepat bosan karena euforia yang ditimbulkan oleh putauw belum ada tandingannya dan kita masih belum rela melepaskan kesenangan tsb.
  • Jika kita sudah rela melepaskan euforia putaw karena mengetahui dampak negatifnya lebih besar maka kita akan lebih mudah menerima diri kira dan pekerjaan sehari-hari kita apa adanya.
  • Seorang mantan pengguna sering cepat merasa bosan akan situasi atau keadaan disekitarnya disebabkan salah satunya adalah kegiatan yang monoton dan tidak berkembang dinamis. Pada waktu masih menggunakan putauw, otak kita dipaksa untuk selalu berfikir bagaimana cara untuk mendapatkan putauw dan cara berpikir ini belum tentu bisa digunakan untuk besok. Sperti bagaimana cara mendapatkan uang untuk membeli putauw.
  • Jalan berfikir seperti ini sebenarnya baik jika dikembangkan secara positif tetapi pada saat baru berhenti biasanya seorang mantan pecandu malas untuk berfikir masalah yang rumit. Hal ini akan berkembang sendirinya dengan jalannya waktu.
  • Memberi mereka (mantan pecandu) sesuatu hal yang baru, menantang dan mereka suka untuk melakukannya merupakan hal yang sangat positif mungkin mereka akan sangat tertarik mengerjakannya dan lupa dengan kebosanannya. Sehingga mereka akan merasa senang dan berpikir ternyata di dunia masih banyak hal-hal menyenangkan selain menggunakan putauw.
  • Jika hal-hal tersebut dilakukan maka diharapkan mereka dapat menghadapi realita kehidupan disamping masih diperlukannya seorang pembimbing agar mereka mengetahui bahwa tindakan yang mereka lakukan benar adanya.
  • Selain hal tersebut diatas seorang pengguna memerlukan hasrat sex dengan lawan jenis tetapi hal ini terlalu beresiko tinggi karena hasrat sex dengan lawan jenis merupakan stressor masalah yang dapat membuat sorang mantan pengguna relaps.
  • Tapi dampak lainnya yang positif biasanya dia akan mendapatkan teman curhat atau ngobrol, karena ngobrol dengan lawan jenis lebih membuat senang dan tenang bagi mantan pengguna sehingga bisa cepat dan mengeluarkan seluruh unek-unek (beban pikiran) sehingga mengurangi dampak stress karena beban pikirannya dan merasa lebih lega.
  • Hal lain yang bisa mengurangi dampak bosan adalah spiritual, karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhan kita merasa lebih tenang, nyaman, dan aman.
  • Hal-hal seperti tenang, nyaman, dan aman merupakan hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh seorang mantan pecandu. Dan bagaimana kita (ex junkies) bisa selalu mendapatkannya ? sehingga tidak mudah merasa bosan, dan tidak cepat stress.Kiat-Kiat Untuk Orang Tua 


MENGENDALIKAN EMOSI

 
  • Perasaan-perasaan yang kamu alami umumnya bersumber dari pikiran. Ketika kamu berpikiran negatif, perasaanmu cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika kamu berpikir positif, perasaanmu cenderung positif. Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan.
  • Biasakan memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan. Semakin kamu mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosimu. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
  • Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam dirimu. Ketika suasana hatimu menjadi tidak nyaman, cobalah menenangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan, beristirahat, mendengarkan musik, atau apa saja yang kamu sukai.
  • Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang kamu rasakan. Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga kamu ketakutan? Apakah masalahnya begitu gawat sehingga kamu harus marah besar?
  • Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinanmu yang salah. Misalnya, Siapa bilang kegagalan itu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kamu hadapi itu tidak ada jalan keluarnya? Siapa bilang kamu tidak mampu memaafkan? Siapa bilang putus cinta itu kiamat?
  • Kendalikan reaksimu terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang menyalip mobil, kamu bisa memilih untuk marah atau memilih untuk tetap tenang. Yang pertama bisa membuat kamu jadi orang yang reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajar kamu menguasai diri dengan baik.
  • Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kamu tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting dalam suasana hati yang kacau.
  • Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kamu bisa saja merasa bete ketika influenza, ketika stres, ketika kurang tidur, dsb. Tidak perlu mencemaskan perasaan tidak nyamanmu yang bersifat sementara itu. Seringkali melakukan tindakan-tindakan sederhana bisa mengubah suasana hatimu.
  • Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin, termasuk untuk hal-hal yang kamu inginkan terjadi. Misalnya perasaan gembira ketika kelak kamu diwisuda, ketika kelak kamu bertemu dengan kekasih hati, ketika kelak kamu mendapat pekerjaan / bisnis yang kamu impikan. Itu adalah salah satu cara emosi untuk membantu mewujudkan impianmu menjadi kenyataan.
  • Belajarlah mengucapkan syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan mengucap syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat. 
UNTUK ORANG TUA

  • Pendengar yang baik
  • Penuh perhatian
  • Bijaksana membuat keputusan dan meminta pendapat
  • Tegar berdiskusi meskipun menyangkut perihal sensitif
  • Beri respons yang konstruktif
  • Beri pesan dengan jelas
  • Teladan dalam perilaku


sumber:dokterbagus.com

0 komentar:

Posting Komentar

Download

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *